Pages

Sabtu, 12 Desember 2009

Uneg-uneg

"santai kawan-kawan.Kita aksi damai".
masih ingat nggak dengan pernyataan itu?Bagi sebagiaan masyarat mengetahui akan kalimat itu.Itu adalah kalimat saat dimana ribuan masa berdemo ketika hari anti korupsi dunia terjadi.Tapi toh akhirnya juga massa yang kebanyakan dari golongan mahasiswa ricuh dengan polisi.Katanya nggak ditunggangi kok bisa terjadi itu semua?"MUNGGKIN" nggak ditunggangu tapi disusupi.

"mari kita simak korupsi menurut para artis"
artis lagi-artis lagi.apa nggak ada yang lebih baik daripada artis di Indonesia ini?Artis yang katanya korban daripada KDRT di negara tetangga menulis tentang korupsi di blog pribadinya.Eh nggak taunya masuk tv nggak ada habisnya.Sedangkan orang yang lebih khusus pada bidangnya nggak ada tu yang mau wawancara.

Senin, 30 November 2009

Teknologi & Roket LAPAN : Indonesia Siap ke Luar Angkasa


Pada tanggal 2 Juli 2009, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN sukses meluncurkan Roket RX-420. Roket RX-420 adalah Rocket eXperiment berdiameter 420 milimeter (0.42 meter) yang dibuat dan didesain oleh putra-putri terbaik bangsa di LAPAN. Proyek roket ini merupakan bagian dari proyek besar LAPAN membawa satelit ke orbit yang biasa disebut sebagai Roket Pengorbit Satelit (RPS). Rencananya LAPAN akan mengorbitkan satelit kelas nano yakni satelit bermassa 5 kg.

Untuk digunakan sebagai peluncur satelit, LAPAN mengembangkan RPS 4 tingkat. RPS 4 tingkat ini terdiri dari dari 6 unit roket yakni 5 roket RX-420 sebagai roket pendorong dan satu roket utama RX-320. Hingga saat ini, LAPAN sudah berhasil membuat sekurang-kurangnya 16 unit roket yakni 1 unit RX-250, 3 unit RX-150, 3 unit RX-100, 3 unit RX-70, 4 unit RX-70 FFAR, 1 unit RX-320 serta terakhir adalah RX-420.

Sebelum Juli 2009, 19 Mei 2009, LAPAN telah sukses meluncurkan roket RX-320 di kawasan Pameungpeuk, Garut- Jawa Barat. Selain bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan departemen lokal seperti LIPI, PT DI, PT Pindad, Dephan-TNI dan BPPT, LAPAN juga bekerja sama Technical University of Berlin (TUBerlin). Kerjasama dengan Tuberlin telah menghasilkan satelit pengamatan bumi yang diberi nama Lapan-TUBSat. Satelit tersebut merupakan satelit jenis mikro yakni satelit dengan bobot 50 kg. Satelit mikro tersebut telah diorbitkan pada tahun 2007. Untuk kepentingan Indonesia, LAPAN akan membuat satelit ekuatorial yang akan memiliki waktu orbit di atas wilayah Indonesia lebih lama yaitu tiga jam pada siang hari dengan tiga stasiun bumi.

Ini artikel aku ambil dari:http://nusantaranews.wordpress.com/2009/07/20/teknologi-roket-lapan-indonesia-siap-ke-luar-angkasa/

TNI AL-LAPAN Kembangkan Rudal Nasional

Markas Besar TNI Angkatan Laut dan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) akan mengembangkan dan membuat peluru kendali (rudal) nasional. Rencananya, rudal darat ke darat sejauh 20 kilometer ini akan diproduksi pada tahun 2006-2007 mendatang.

Rencana pembuatan peluru kendali tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh dan Kepala LAPAN Mahdi Kartasasmita kepada wartawan usai penandatangan MoU kerja sama pembuatan rudal di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (7/2/2005).

Menurut Bernard, pengembangan dan pembuatan rudal nasional ini sagat penting, karena selama ini Indonesia memiliki sejumlah roket dan rudal yang dibeli dari luar negeri, khususnya dari AS dan Perancis. Namun karena terjadinya embargo sejumlah peralatan tempur, kemampuan militer menjadi lumpuh.

"Untuk itu, kita mengawali untuk mencoba memproduksi sendiri. Masalah data dan kemampuan rudal tentunya untuk sementara belum bisa dibuka," jelasnya.

Pembuatan rudal, jelas Bernard, tidak dalam konteks untuk upaya offensif, tapi pertahanan negara kesatuan dari ancaman luar. Sebenarnya, lanjutnya, pembuatan rudal ini akan disandingkan dengan empat kapal korvet (kapal cepat) yang dibuat TNI AL dan PT PAL di Fasilitas Sarana dan Perbaikan TNI AL di Surabaya, yang dibuat pada tahun 2005 ini.

Rudal ini nantinya akan menjadi senjata utama keempat kapal korvet yang masing-masing panjangnya 40 meter.

"Kita tentunya tidak membuat hanya asal senjata tok, tentunya sudah dalam masuk program pelatihan awal, pelatihan teknologi dan penggunaannya. Sedapat mungkin semuanya kita kerjakan di sini, kalau pun terpaksa ada dari luar kita transper teknologi," jelas Bernard.

Termasuk transfer teknologi rudal dengan Cina, di mana TNI AL juga membuat kontrak kerja dengan negara tirai bambu itu. Dalam proyek ini, tidak hanya melibatkan LAPAN saja, tapi juga lembaga lainnya seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (DI), Lembaga Atom Nasional (LAN) sesuai bidang masing-masing.

Hanya saja, Bernard belum bisa menjelaskan jumlah rudal yang akan diproduksi di dalam negeri. Tentunya ada tahapan dalam memproduksi rudal, seperti tahapan penelitian dan pengembangan terlebih dahulu. "Untuk pengembangan saja ada tahapannya, tidak langsung produksi. Untuk langsung produksi mungkin tahun 2006 atau 2007, tahun ini pengembangan," jelasnya.

Bernard mengatakan, untuk alokasi anggaran pengembangan rudal nasional itu sekitar Rp 25 miliar dalam dua tahap. Uji coba akhir kemungkinan baru pada akhir tahun 2006 atau awal 2007. "Jadi butuh wajktu dalam 10 tahun ke depan. Jadi kalau saya ditanya berapa produksi, saya belum bisa katakan, karena ini masih dalam tahap pengembangan," jelasnya.

Peluru kendali anti permukaan (darat) biasanya berjangkau di atas 20 mil/km. Sementara itu, Mahdi Kartasasmita membenarkan rencana pengembangan dan pembuatan rudal nasional yang dinamakan Rudal Sondakh itu. Menurut Mahdi, rudal nasional tersebut akan diaplikasikan untuk TNI AL dalam meningkatkan kemandirian masalah pertahanan.

"Jadi ini tidak ada konotasi untuk agresi ke luar. Kita lembaga sipil untuk membantu TNI AL semata-mata dalam rangka pertahanan negara," jelas Mahdi.

Dalam proyek ini, menurut Mahdi, perlu ada penyesuaian bukan hanya di bidang hardware saja, tapi juga secara kelembagaan dan SDM. "Ini usaha integrasi kekuatan usaha nasional. Kegiatan ini untuk menyatukan usaha di dalam negeri," jelasnya.

Mahdi menjelaskan, LAPAN sendiri sebenarnya sudah membuat roket dengan berbagai ukuram seperti 250 mili diameter, 150 mili diameter dan 70 mili diameter. Kerjasama juga pernah dilakukan dengan TNI AU untuk merubah bahan bakar roket ukuran 70 mili diameter. Jadi, jelas Mahdi, bahan-bahan untuk membuat rudal nasional ini sebenarnya sudah ada, bukan sama sekali dari nol.

Rencana pengembangan dan pembuatan rudal ini menurut Bernard sudah dikomunikasikan kepada pihak Departemen Pertahanan. Untuk itu, soal pendanaan pengembangan rudal ini juga atas sepengetahuan pihak Dephan.

Sumber : detik.com

Segera Hadir, Rudal Produksi Indonesia

VIVAnews - Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki rudal atau peluru kendali buatan dalam negeri. Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono mengatakan Departemen Pertahanan sudah memulai riset tentang rudal.

"Departemen Pertahanan telah merintis pengembangan roket menjadi rudal atau peluru kendali," kata Juwono dalam rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Senin 23 Februari 2009.

Saat ini, kata dia, departemen bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang mengembangkan roket kaliber 70 milimeter sebagai roket militer yang dilengkapi hulu ledak. " Lapan telah berhasil mengembangkan roket dengan berbagai kaliber diantaranya kaliber 70 milimeter dan 122 milimeter. Sebelumnya roket Lapan adalah roket ilmiah untuk keperluan nonmiliter," tambah Juwono.

Departemen juga bekerjasama dengan PT Pindad, pabrik senjata dalam negeri, melakukan penelitian hulu ledak kaliber 122 milimeter. Roket yang sedang dikembangkan, tambah Juwono, adalah roket dari tanah ke tanah (ground to ground) maupun dari udara ke tanah (air to ground). "Departemen juga melakukan penelitian tentang penguatan materi energi yang bersifat eksplosif dan protelan," tambah dia.

Penelusuran VIVAnews, ide produksi rudal dalam negeri mulai tercetus tahun 2005. Dana sebesar Rp 2,5 miliar digelontorkan untuk proyek pembuatan rudal pada tahun itu.

Ide pembuatan rudal dalam negeri bermula dari lumpuhnya persenjataan Indonesia saat Amerika Serikat memberlakukan embargo senjata pasca tragedi Santa Cruz, Timor Leste tahun 1992. Maklum, mayoritas persenjataan milik Indonesia diimpor dari negara lain.

Jangankan mempertahankan diri, embargo membuat TNI konon tak bisa beraksi dari udara ketika bencana tsunami terjadi. Sebab, Hercules C-130 banyak yang rusak. Spare-part tak ada karenaembargo.

Meski embargo telah dicabut, kesadaran untuk memiliki kemandirian persenjataan dan mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain, menguat.

Industri roket bukan barang baru bagi Indonesia. Lapan pertama kali berhasil meluncurkan roket pada 14 Agustus 1964, pada masa kepemimpinan Soekarno. Roket pertama itu dinamai Kartika.

sumber: http://nasional.vivanews.com/news/re...i_dalam_negeri

TNI AL PERKUAT KAPAL PERANG BUATAN PT PAL

TNI AL kembali memperkuat armadanya dengan kapal perang baru produksi putra-putri Indonesia dari PT PAL Surabaya. Kapal perang tersebut bernama KRI Banjarmasin-592 jenis LPD (Landing Platform Dock), dan pada Sabtu 28 November 2009 di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT. PAL Ujung Surabaya diresmikan oleh Menteri Pertahanan RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro.

Turut hadir pada acara peresmian tersebut Kasum TNI Laksamana Madya TNI Y. Didik Heru Purnomo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono, SE, pejabat teras Dephan dan Mabesal, serta para Panglima Komando Utama TNI Angkatan Laut. Upacara peresmian ditandai dengan kegiatan penyematan tanda pangkat dan jabatan Komandan KRI Banjarmasin-592 oleh Menhan RI kepada Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono sebagai komandan KRI Banjarmasin-592 yang pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita, peninjauan kapal dan foto bersama yang diikuti oleh seluruh ABK (Anak Buah Kapal) KRI Banjarmasin-592.

KRI Banjarmasin-592 merupakan salah satu kapal perang dari 2 kapal kapal perang jenis LPD pesanan TNI AL yang dibangun di PT PAL Surabaya. KRI Banjarmasin-592 direncanakan akan dioperasionalkan di bawah komando Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Spesifikasi teknis KRI Banjarmasin-592 : Panjang kapal 125 meter, lebar 22 meter, bobot 7300 ton, kecepatan 15 knot, ABK 126 personel ditambah mampu menampung 562 pasukan berikut 5 unit helicopter serta dua LCVP (sekoci pendarat).

Dalam pengarahannya kepada ABK KRI Banjarmasin, Menhan RI berpesan agar kapal ini dipelihara, dijaga dan dirawat dengan baik. “Kita telah mengetahui bahwa kapal ini dibuat dengan uang rakyat, untuk itu saya minta peliharalah kapal ini dengan sebaik mungkin. Baca betul pelaksanaan prosedur tentang pemeliharaan kapal ini, dan secara terus menerus laksanakan latihan. Karena dengan latihan secara kontineu, kita menjadi profesional dan akan mampu untuk menghadapi keadaan darurat,”kata Menhan RI menegaskan.

Ini gue ambil dari:http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/2106/TNI-AL-PERKUAT-KAPAL-PERANG-BUATAN-PT-PAL.aspx

KRI Arun : Kapal Tanker Terbesar TNI-AL


Dalam sebuah misi tempur dan patroli jarak jauh sudah umum bila terdapat unit kapal tanker pada iringan konvoi. Keberadaan kapal tanker mutlak diperlukan sebagai elemen pendukung logistik dan bahan bakar untuk kapal perang lainnya, seperti korvet, fregat, LST (landing ship tank) dan kapal selam. Dengan adanya kapal tanker, menjadikan unsur kapal perang yang sedang melakukan operasi tidak perlu kembali ke pangkalan untuk pemenuhan kebutuhan logistik dan bahan bakar.

TNI-AL sebagai salah satu angkatan laut terkuat di Asia Tenggara sudah barang tentu mempunyai satuan kapal tanker. Dalam TNI-AL, armada tanker disebut sebagai kapal jenis BCM (Bantuan Cair Minyak). Nah, kapal tanker terbesar yang kini dimiliki TNI-AL adalah KRI Arun bernomer lambung 903. KRI Arun dalam operasionalnya berada di bawah komando Armada RI Kawasan Timur.
menyalurkan diesel dan avtur

Dilihat dari sosoknya, KRI Arun memang terbilang berukuran besar ketimbang jenis kapal perang lainnya. KRI Arun mulai memperkuat TNI-AL sejak tahun 1992, sebelumnya KRI Arun adalah bernama RFA Green Rover dengan nomer lambung A268. RFA (Royal Fleet Auxiliary) adalah satuan kapal tanker dari angkatan laut kerajaan Inggris. RFA Green Rover dibuat oleh galangan Swan Hunter pada tahun 1969 untuk Royal Navy.
Namun dalam kelas kapal tanker, KRI Arun termasuk dalam kelas kapal tanker ringan. Tugas yang diemban yakni menyalurkan bahan bakar, bahan pelumas, air tawar, bahan makanan dan amunisi. KRI Arun dapat memuat sampai 22.000 meter kubik bahan bakar solar dan 3.800 mater kubik bahan bakar Avtur untuk pesawat terbang dan helikopter. Kapal ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat melaju di laut langsung kepada dua kapal perang.
Selain kondang dalam setiap misi patroli dan tempur, KRI Arun juga kerap dijadikan “kapal markas” saat berlangsungnya latihan tempur. Dengan fasilitas yang lengkap dan memadai, KRI Arun pada bulan Mei tahun 2000 pernah digunakan oleh mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid saat mengarungi perairan sekitar Lampung dan Kepulaua Seribu selama 17 jam. Jadi selain berperan sebagai kapal tanker, KRI Arun juga layak menyandang gelar kapal VVIP. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Spesifikasi KRI Arun 903
* Berat: 11.520 ton
* Panjang: 140,6 m
* Lebar: 19,2 m
* Mesin: 2×16 silinder Pielstick diesels, 15,300 shp
* Kecepataan: 17 knot
* Jangkauan: 15.000 nm (15 knots)
* Senjata: 2 x meriam 40 mm, 2 x meriam 20 mm
* Awak: 47

Ini adalah artikel yang saifin ambil dari:http://indomiliter.wordpress.com/2009/09/17/kri-arun-kapal-tanker-tni-al/

Mi-6 : Legenda Heli Raksasa TNI-AU


Helikopter Mil Mi-6 adalah helikopter yang dirancang berdasarkan persyaratan teknis bersama antara biro militer dan sipil. Mereka menginginkan heli raksasa yang tidak hanya dapat menciptakan dimensi baru dalam mobilitas perang dengan kemampuan memindahkan kendaraan lapis baja ringan, namun juga dapat digunakan untuk kegiatan eksplorasi di wilayah-wilayah terpencil di Uni Soviet. Syarat lain, helikopter itu harus dapat mengangkut kargo dalam jumlah besar, sanggup dalam berbagai macam kondisi serta memiliki jarak terbang yang jauh.
Setelah dihitung, syarat tersebut dapat dicapai apabila heli tersebut menggunakan mesin turbin bertenaga besar, satu hal yang belum pernah dibuat pada helikopter Soviet sebelumnya. Mesinnya sendiri cukup menakjubkan, sebagai gambaran berat rotor (baling-baling) utama dan gearbox Soloviev R-7 mencapai 3200 kilogram yang berarti lebih berat dari berat kedua mesin turboshaft Soloviev D-25V. Sejak produksi yang ke-30 pada 1960, Mi-6 dipasangi variable-incidence wing. Sayap yang terletak dekat rotor utama itu, selain sebagai stabilisator juga berguna untuk menambah daya angkat pesawat.
Saat terbang kecepatan jelajah, sayap itu menanggung 20 persen beban helikopter. Dengan begitu, Mi-6 dapat melakukan rolling take-off (lepas landas dengan meluncur seperti halnya pesawat biasa) dengan berat yang lebih besar dibandingkan dengan vertical take-off (lepas landas secara vertikal yang dilakukan helikopter pada umumnya). Menurut Chris Chant dalam buku Military Aircraft of the World, merupakan hal yang luar biasa. Helikopter ini terbang pertama pada akhir 1957 dengan pilot R.I Kaprelyan.

Rekor yang dicapai
Berbagai rekor dunia dicapai oleh helikopter ini yakni rekor dunia helikpter untuk kecepatan daya angkat, dengan rekor kecepatan 300 km/jam (180 mph) dipecahkan dan atas prestasi itu, Mi-6 memperoleh penghargaan Igor Sikorsky International Trophy pada tahun 1961. Tiga tahun kemudian, dalam sirkuit tertutup 100 km, Mi-6, kembali memecahkan rekor kecepatan 340 km/jam (211 mph), satu rekor yang bertahan hingga tahun 1989.
Teknis, daya angkut dan versi yang dibuat
Helikopter ini memiliki daya angkut internal normal 12 ton, atau 9 ton eksternal. Dengan daya angkutnya yang besar sangat disukai oleh pihak militer. Pada Pameran kedirgantaraan Tushino 1961, enam Mi-6 mendarat dalam dua kelompok : satu kelompok membawa sepasang rudal artileri lengkap dengan transporter, sementara kelompok lain membawa personel dan perlengkapan. Seperti seri pendahulunya yakni Mil Mi-4, maka Mil-6 juga memiliki pintu kerang (clamshell door) di belakang kabin guna memudahkan keluar-masuknya kendaraan lapis baja ringan. Untuk versi sipil, Biro Mil mengeluarkan versi Mil Mi-6P. Cirinya ada jendela lebih besar namun tidak memiliki pintu kerang. Versi lainnya adalah versi flying-crane helicopter dan heli pemadam kebakaran.
Data teknis Mil Mi-6 Hook
- Jenis : Helikopter transpor (angkut) berat

- Dimensi : Diameter rotor utama 35 m; panjang badan 33,18 m; panjang dengan rotor 41,74 m; tinggi 9,86 meter; berat kosong 27.240 kg; kecepatan maks. 300 km/jam; kecepatan jelajah maks. 250 km/jam; tinggi terbang maks. 4.500m; jarak jangkau dengan muatan setengah daya angkut maks. 650 km dan daya angkut maks. 42.500 kg

- Mesin : Dua mesin turboshaft Soloviev D-25V (TB-2BM masing-masing 5.500 hp (daya kuda)

- Awak : 11 orang terdiri atas pilot, dua orang ko-pilot, juru mesin udara (JMU), telegrafis, navigator, loadmaster, pembantu letnan udara dan sisanya adalah pembantu JMU. Dapat mengangkut 61 pasukan bersenjata lengkap.

– Senjata : Umumnya tidak dilengkapi senjata, namun helikopter ini sering dilihat dengan kanon 20 mm di hidung pesawat.

Dengan diameter rotor yang mencapai 35 m dengan berat 650 kg, dapat dinaiki manusia hingga teknisi dapat mengecek dengan berjalan diatas rotor hingga bagian tengahnya. Namun ciri khas pesawat buatan Uni Soviet adalah fungsi dan peralatan lebih diutamakan dibandingkan faktor lain seperti kenyamanan awak pesawat. Diantaranya kesediaan safety-belt (sabuk pengaman) yang hanya satu untuk empat penumpang. Mesin yang cukup besar menghasilkan goyangan dan suara yang cukup bising namun tidak dilengkapi peredam suara sehingga para penumpang dan awak melengkapi dirinya dengan pelindung pendengaran yang dibawanya sendiri, umumnya memakai kapas ditelinga.

Mil Mi-6 yang dioperasikan TNI-AU
Menjelang Operasi Trikora, pada awal 1960-an Indonesia membeli berbagai perlengkapan militer dari Uni Soviet. Namun beberapa diantaranya tiba setelah Trikora selesai. Termasuk diantaranya adalah helikopter Mil Mi-6 Hook pesanan Indonesia yang dibeli sembilan unit yang dioperasikan oleh TNI-AU (dulu AURI, Angkatan Udara Republik Indonesia). Pesawat itu diberi nomor registrasi H 270- H278. Beberapa publikasi asing menyebutnya enam unit helikopter.
Helikopter Mi-6 Hook sendiri bukanlah pilihan utama TNI-AU yang sangat menginginkan Sikorsy S-61 Sea King terutama versi S-64 Tarhe yang termasuk flying-crane helicopter. Namun karena alasan ekonomi dan terutama politik, tentu tidak bisa didapatkan sehingga apa yang bisa diambil dari Uni Soviet, itulah yang digunakan.

Sebelum menerbangkan Mi-6, para pilot TNI-AU berlatih dengan helikopter Mi-4 yang sudah dimiliki di Pangkalan Udara (Lanud) Atang Senjaya di Semplak, Bogor. Awal 1965, 22 personel TNI-AU dikirim ke Uni Soviet yang terdiri atas enam pilot, satu navigator dan sisanya teknisi. Disana mereka dilatih di Akademi AU Soviet di Frunze, ibukota Kirghyzstan.

Pendidikan diselesaikan dalam enam bulan dan pada Juni 1964 mereka kembali ke Indonesia, sedangkan helikopternya dikapalkan dari Sevastopol di Laut Hitam dan dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada tahun yang sama. Komponen Helikopter dirakit di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma oleh teknisi-teknisi Uni Soviet. Helikopter pertama Indonesia diterbangkan pada 1 Oktober 1964. Selanjutnya dimasukan ke jajaran Skadron 8 Wing 4 Lanud Atang Senjaya, Bogor.

Ini adalah artikel yang saifin ambil dari:http://indomiliter.wordpress.com/2009/09/11/mi-6-legenda-heli-raksasa-tni-au/

KRI IRIAN (kapan terbesar dalam sejarah Indonesia)




Sebagai bangsa maritim, sudah seyogyanya kita memiliki angkatan laut yang mumpuni. Tidak hanya bicara soal kualitas dan kuantitas persenjataan, tapi sudah sepatutnya kita mempunyai arsenal persenjataan yang bisa menggetarkan nyali lawan. Hal inilah yang dahulu begitu dibanggakan bangsa Indonesia di era tahun-60an. Selain punya armada angkatan udara yang terkuat se Asia Tenggara, Angkatan Laut (TNI-AL) dikala itu memiliki kapal perang tipe penjelajah ringan buatan Uni Soviet.

Hingga kini pun belum ada satu negara di Asia Tenggara yang pernah memiliki kapal penjelajah selain Indonesia. Kapal penjelajah legendaris itu adalah KRI Irian, yang sengaja didatangkan pemerintah Indonesia dalam rangka pembebasan Irian Barat (Papua).
Berikut adalah sekilas petikan tentang KRI IRIAN yang diambil dari sumber wikipedia.org:
KRI Irian adalah Kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan kode penamaan soviet Project 68-bis. Kapal jenis ini adalah Kapal Penjelajah konvensional terakhir yang dibuat untuk AL Soviet, 13 kapal diselesaikan sebelum Nikita Khrushchev menghentikan program ini karena kapal jenis ini dianggap kuno dengan munculnya rudal (peluru kendali). Kapal ini adalah versi pengembangan dari Penjelajah Kelas Chapayev.

Kapal ini dibuat di Admiralty Yard, Leningrad.Peletakan lunas pertama dilakukan pada tanggal 9 Oktober 1949, kapal diluncurkan pada tanggal 17 September 1950, dan pertama kali kapal dioperasikan pada tanggal 30 Juni 1952

Pada 11 Januari 1961 Pemerintah Soviet mulai mengeluarkan instruksi kepada Central Design Bureau #17 untuk memodifikasi Ordzhonikidze supaya ideal beroperasi di daerah tropis. Modernisasi skala besar dilakukan untuk membuat kapal ini bisa beroperasi pada suhu +40°C, kelembapan 95%, dan temperatur air +30°C.

Tetapi perwakilan dari Angkatan Laut Indonesia yang kemudian mengunjungi kota Baltiisk menyatakan bahwa mereka tidak sanggup untuk menanggung biaya proyek sebesar itu. Akhirnya modernisasi dialihkan untuk instalasi genset diesel yang lebih kuat guna menggerakkan ventilator tambahan.
Pada 14 Februari 1961 Kapal ini tiba di Sevastopol dan pada 5 April 1962 kapal ini memulai ujicoba lautnya. Pada saat itu Kru Indonesia untuk kapal ini sudah terbentuk dan ada di atas kapal. Mekanik kapal ini Bapak Yatijan, di kemudian hari menjadi Kepala Departemen Teknik ALRI. Begitu juga banyak dari pelaut yang lain, di kemudian hari banyak yang mampu menduduki posisi penting.

Datang ke Surabaya pada 5 Agustus 1962 dan dinyatakan keluar dari kedinasan AL Soviet pada 24 Januari 1963. Tidak pernah Uni Soviet menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia. ALRI yang belum pernah mempunyai armada sendiri sebelumnya, belajar untuk mengoperasikan kapal-kapal canggih dan mahal ini dengan cara trial and error / coba-coba. Pada November 1962 tercatat sebuah mesin diesel kapal selam rusak karena benturan hirolis saat naik ke permukaan, sebuah destroyer rusak dan 3 dari 6 boiler KRI Irian rusak. Suhu yang panas dan kelembapan tinggi berefek negatif terhadap armada ALRI, akibatnya banyak peralatan yang tidak bisa dioperasikan secara optimal. Di lain pihak kehadiran kapal ini membuat AL Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat.
Pada 1964 Kapal Penjelajah ini sudah benar-benar kehilangan efisiensi operasionalnya dan diputuskan untuk mengirim KRI Irian ke Vladivostok untuk perbaikan. Pada Maret 1964 KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod. Para pelaut dan teknisi Soviet terkejut melihat kondisi kapal dan banyaknya perbaikan kecil yang seharusnya sudah dilakukan oleh para awak kapal ternyata tidak dilakukan. Mereka juga tertarik dengan sedikit modifikasi yang dilakukan ALRI yaitu mengubah ruang pakaian menjadi ruang ibadah (sesuatu yang tidak mungkin terjadi di negara komunis).

Setelah perbaikan selesai pada Agustus 1964 kapal menuju Surabaya dengan dikawal Destroyer AL Soviet. Setahun kemudian (1965) terjadi pergantian pemerintahan. Kekuasaan pemerintah praktis berada di tangan Soeharto. Perhatian Soeharto terhadap ALRI sangat berbeda dibandingkan Sukarno. Kapal ini dibiarkan terbengkelai di Surabaya, bahkan terkadang digunakan sebagai penjara bagi lawan politik Soeharto.

Ini adalah artikel yang saifin ambil dari:http://indomiliter.wordpress.com/2009/02/24/kri-irian-monster-laut-kebanggaan-indonesia/

KRI Surabaya Kapal Perang Terbaik


KRI Surabaya-591 yang dikomandani Letkol Laut (P) Suhartono, terpilih sebagai kapal perang terbaik di lingkungan Satuan Kapal Amfibi (Satfib), Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Komandan Satfib Koarmatim, Kolonel Laut (P) Harjo Susmoro di Surabaya, Rabu (21/1), menyerahkan penghargaan tersebut, termasuk kepada Serda (Mes) Mujianto dan Kelasi Kepala (Bek) Muhammad Seger Supardi yang terpilih sebagai bintara dan tamtama teladan.

KRI Surabaya-591 merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) baru buatan Daesun Shipyard Building Company, Busan, Korea Selatan. Tiba di Surabaya September 2007, meraih predikat sebagai kapal perang terbaik dan terbersih dari sekitar 15 kapal di bawah Satfib Koarmatim.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

KRI SURABAYA- 591 TIBA DI INDONESIA

http://www.tnial.mil.id/Artikel/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/245/KRI-SURABAYA-591-TIBA-DI-INDONESIA.aspx

Kesibukan mulai terlihat dipangkalan terbesar TNI AL Koarmatim ujung Surabaya dengan berdatangannya alutsista Kapal perang baru yang dibangun di Belanda dan Korea Selatan. setelah beberapa waktu lalu Kapal perang KRI Makasar dan KRI Diponegoro datang kini giliran KRI Surabaya-591 tiba di Indonesia untuk bergabung memperkuat Armada Kapal Perang Indonesia.

Kapal Perang Republik Indonesia KRI Surabaya (KRI SBY) 591, Sabtu (15/9), akhirnya tiba di Tanah Air setelah berlayar selama delapan hari dari Busan, Korea Selatan. Kedatangan kapal disambut Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Balikpapan Letkol Laut (P) Ahmad Heri Purnomo. Kapal buatan Daesun Shipyard Building Company, Busan, ini tiba di Tanah Air melalui Shanghai, Taipei, Hongkong dan Manila.

Kedatangan Kapal tersebut bersandar pertama kali di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kapal jenis landing platform dock (LPD) ini mampu mengangkut 400 personil tempur, dua kapal landing craft unit, 22 tank dan 3 helikopter. Kapal dengan panjang 122 meter dan lebar 22 meter ini juga dilengkapi dengan senjata meriam boffors 40 mm dan mitraliur oerlikon 20 mm.

Komandan KRI SBY 591 Letkol Laut Suhartono mengatakan, kapal ini akan dipakai TNI Angkatan Laut operasi amfibi, operasi gabungan kekuatan darat dan laut, embarkasi dan debarkasi kendaraan tempur serta operasi penanggulangan bencana alam.
Selamat datang LPD kedua indonesia. Kapal pertama yang lebih dulu datang KRI 590 Makassar. Kapal perang milik AL ini dibuat di Daesun Shipboilding dan Engineering Co, Ltd. Busan Korea Selatan. Dua kapal lagi akan dibuat di PT PAL .

Jumat, 30 Oktober 2009

Sriwijaya Butuh Tenaga Ekstra di Play Off LCA

VIVAnews - Sriwijaya FC harus melalui babak play off untuk bisa tampil di putaran final Liga Champions Asia (LCA) 2010. Untuk itu Laskar Wong Kito butuh suntikan tenaga ekstra.

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah mengumumkan delapan klub kandidat yang akan tampil di play off LCA 2010. Tim-tim ini akan diverifikasi lebih dulu.



Pelatih SFC, Rahmad Darmawan menyambut baik kabar ini. Pasalnya, pertandingan-pertandingan internasional menurutnya akan memberikan pengalaman penting bagi pemain-pemain SFC.

"Bagi kami, ajang ini merupakan kesempatan untuk kembali menambah jam terbang internasional," kata Rahmad saat dihubungi VIVAnews, Rabu 28 Oktober 2009.

Rahmad sendiri menilai babak play off LCA tahun ini bakal menambah padat jadwal pertandingan Charis Yulianto cs. Pasalnya, jumlah pertandingan yang akan dijalani bertambah dibanding tahun lalu.

"Kalau dulu PSMS Medan hanya tampil sekali saja, sekarang satu grup saja ada empat tim. Pertandingan pasti akan lebih banyak dan bakal menyita waktu," kata mantan pelatih Persipura Jayapura itu.

Dua Grup

Play off LCA musim ini memang sedikit berbeda dibanding musim lalu. Tahun ini, AFC membagi delapan klub menjadi dua grup, yakni Timur dan Barat.

Juara masing-masing grup akan mendapat tiket ke putaran final LCA. Finalisasi terhadap tim yang layak tampil di play off akan diumumkan AFC, November ini.

"Kami masih menunggu jawdal babak play off dari AFC. Namun menurut prediksi saya, pertandingannya akan digelar antara Januari dan Februari (2010)," lanjut Rahmad.

"Kalau memang seperti itu, kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Soalnya, jadwal yang akan kami jalani bakal padat sekali," pungkas Rahmad.

Musim lalu, PSMS mewakili Indonesia untuk tampil di babak play off LCA. Namun, Ayam Kinantan kalah di tangan tim Singapura, Armed Forces 1-2 sehingga hanya berkesempatan untuk tampil di AFC Cup saja.

SFC sendiri langsung lolos ke putaran final setelah meraih double winner (ISL dan Copa Indonesia 2008/2009). Namun, langkah Laskar Wong Kito juga hanya sampai di babak penyisihan grup.

Sriwijaya Butuh Tenaga Ekstra di Play Off LCA

VIVAnews - Sriwijaya FC harus melalui babak play off untuk bisa tampil di putaran final Liga Champions Asia (LCA) 2010. Untuk itu Laskar Wong Kito butuh suntikan tenaga ekstra.

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah mengumumkan delapan klub kandidat yang akan tampil di play off LCA 2010. Tim-tim ini akan diverifikasi lebih dulu.



Pelatih SFC, Rahmad Darmawan menyambut baik kabar ini. Pasalnya, pertandingan-pertandingan internasional menurutnya akan memberikan pengalaman penting bagi pemain-pemain SFC.

"Bagi kami, ajang ini merupakan kesempatan untuk kembali menambah jam terbang internasional," kata Rahmad saat dihubungi VIVAnews, Rabu 28 Oktober 2009.

Rahmad sendiri menilai babak play off LCA tahun ini bakal menambah padat jadwal pertandingan Charis Yulianto cs. Pasalnya, jumlah pertandingan yang akan dijalani bertambah dibanding tahun lalu.

"Kalau dulu PSMS Medan hanya tampil sekali saja, sekarang satu grup saja ada empat tim. Pertandingan pasti akan lebih banyak dan bakal menyita waktu," kata mantan pelatih Persipura Jayapura itu.

Dua Grup

Play off LCA musim ini memang sedikit berbeda dibanding musim lalu. Tahun ini, AFC membagi delapan klub menjadi dua grup, yakni Timur dan Barat.

Juara masing-masing grup akan mendapat tiket ke putaran final LCA. Finalisasi terhadap tim yang layak tampil di play off akan diumumkan AFC, November ini.

"Kami masih menunggu jawdal babak play off dari AFC. Namun menurut prediksi saya, pertandingannya akan digelar antara Januari dan Februari (2010)," lanjut Rahmad.

"Kalau memang seperti itu, kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Soalnya, jadwal yang akan kami jalani bakal padat sekali," pungkas Rahmad.

Musim lalu, PSMS mewakili Indonesia untuk tampil di babak play off LCA. Namun, Ayam Kinantan kalah di tangan tim Singapura, Armed Forces 1-2 sehingga hanya berkesempatan untuk tampil di AFC Cup saja.

SFC sendiri langsung lolos ke putaran final setelah meraih double winner (ISL dan Copa Indonesia 2008/2009). Namun, langkah Laskar Wong Kito juga hanya sampai di babak penyisihan grup.

Sriwijaya FC Incar Striker Usbekistan

Palembang (ANTARA) - Sriwijaya FC (SFC) mengincar striker Usbekistan sebagai alternatif pengganti Alexander Duric yang gagal direkrut.

Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin mengatakan di Palembang Kamis, manajemen SFC sedang melakukan negosiasi dengan pemain itu melalui jasa seorang agen.

"Kami harus mencari pengganti Duric, dan ini suatu keharusan. Sudah ada alternatif pengganti, tapi kami belum bisa menyebutkan nama," kata dia.

Dia menjelaskan, manajemen tidak mau mengumbar nama pemain yang dibidik, karena trauma akan kegagalan perekrutan beberapa pemain sebelumnya.

"Kali ini kami sedikit hati-hati, jika sudah pasti benar, baru akan dikabarkan," ucap manajer SFC itu.

Dia mengatakan, kemungkinan besar pemain itu akan didaftarkan pada pembukaan jendela transfer tahap kedua pada bulan Januari 2010.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan pemain itu masuk dalam skuad SFC saat ini, andaikata ditemukan kata sepakat telah ditemukan sebelum jendela transfer pertama ditutup, 30 Oktober 2009.

"Kami cukup intens menghubungi pemain ini, dan berharap segera `deal`. Bisa jadi, dia hanya didaftarkan dahulu, dan baru main pada bulan Januari," ucap dia.

SFC mengumumkan secara resmi gagal merekrut Alexander Duric untuk memperkuat tim di Liga Super musim ini dalam jumpa pers, kemarin.

Pemain Timnas Singapura yang awal bulan Oktober 2009 lalu sempat bertandang ke Palembang untuk melakukan perjanjian pra kontrak, membatalkan keinginannya memperkuat skuad yang berjuluk "Laskar Wong Kito", karena tidak sepakat dengan fasilitas yang diberikan manajemen.

Rabu, 28 Oktober 2009

Sriwijaya FC Gagal Rekrut Alexander Duric

Palembang (ANTARA) - Kesebelasan Sriwijaya FC gagal merekrut Alexander Duric untuk memperkuat tim di Liga Super musim ini.

Pemain Timnas Singapura yang awal bulan Oktober 2009 lalu sempat bertandang ke Palembang untuk melakukan perjanjian pra kontrak, membatalkan keinginannya memperkuat skuad yang berjuluk "Laskar Wong Kito".

"Kami kabarkan hari ini (Selasa), bahwa Duric batal ke SFC dan ini resmi dari pernyataan Duric sendiri bukan dari agennya," kata Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, dalam sebuah jumpa pers yang dihadiri sejumlah wartawan, di Sekretariat SFC, Palembang, Selasa.

Dia mengatakan, Duric tidak sepakat dengan fasilitas rumah yang disediakan manajemen SFC.

"Kami menawarkan fasilitas rumah kontrakan dengan harga sewa Rp30 juta per tahun. Tapi, Duric meminta apartemen dengan harga sewa per hari Rp1,5 juta di Hotel Novotel," kata dia.

Menurut dia, SFC tidak dapat mengabulkan keinginan Duric karena telah memiliki standar sendiri dalam memberikan fasilitas kepada pemain asing.

"Jika dia benar-benar tahu bagaimana bermain di Liga Indonesia, tentunya dia akan paham bahwa harga sewa itu, sudah standar. Kami juga tidak mungkin memberikan perlakuan spesial terhadap salah satu pemain asing dibandingkan pemain asing lain," kata anggota DPRD Kabupaten Banyuasin ini.

Dia tak membantah, batalnya Duric bergabung ke SFC ini membuat manajemen SFC kerepotan, mengingat PT Liga Indonesia (LI) akan menutup pendaftaran pemain Liga Super Indonesia (LSI) pada tanggal 30 Oktober 2009.

"Kita telah menyiapkan dua alternatif, tetap mencari pemain asing atau hanya menggunakan empat pemain asing saja. Ini yang sedang dipikirkan," ujar dia.

Terlepas dari pembatalan sepihak dari Duric ini, manajemen SFC juga sebetulnya mengeluhkan permintaan Duric lainnya, yakni memberikan dana kompensasi ke asalnya, Singapore Armed Force (SAF).

Duric tetap meminta dana Rp90 juta ke manajemen SFC, meskipun telah diizinkan bergabung setelah menyelesaikan kompetisi di Liga Singapura.

Rabu, 14 Oktober 2009

Demi Ribery, Man City Siap Pecahkan Rekor Lagi

inilah.com
Hingga kini, The Citizens masih memegang rekor transfer Liga Primer, saat mendapatkan Robinho dari Real Madrid senilai 32.5 juta pound.

Namun, rekor ini bisa tumbang, jika Man City menginginkan Ribery dari Munchen yang dibanderol raksasa Bundesliga ini sebesar 65 juta pound. Munchen sendiri putus asa untuk menahan Ribery di Allianz Arena.

Jika rencana ini sukses, maka dalam waktu 20 bulan, pelatih Mark Hughes sudah belanja pemain sebesar 315 juta euro.

Ribery sendiri hingga kini masih berseteru dengan pelatih Louis van Gaal, dimana dia pemain Prancis ini menyatakan tidak ada perasaan di antara dia dan van Gaal.

Maaf Man City, Benayoun Masih Betah di Liverpool

inilah.com
Sejumlah media Inggris mengabarkan bahwa Benayoun telah membuat hati pelatih Man City Mark Hughes terpikat menyusul permainan apiknya dalam beberapa pertandingan terakhir. Hughes kabarnya akan berusaha mendapatkan Benayoun pada bursa transfer Januari.

Tapi, Katsav menegaskan tidak ada alasan bagi Benayoun untuk menerima pinangan Man City tersebut. Mantan gelandang Racing Santander dan West Ham United tersebut tidak memiliki niat untuk meninggalkan Anfield.

“Suatu yang alami bagi pemain yang bermain bagus di Liverpool akan selalu membuat klub lain tertarik. Suatu kehormatan ada ketertarikan dari tim level atas Eropa, tapi Benayoun senang berada di Liverpool dan musim ini sudah memperpanjang kontrak selama empat tahun,” ujar Katsav seperti yang dilansir Katsav.

Sebelumnya Benayoun adalah salah satu pemain yang sempat dikabarkan ingin hengkang setelah gagal mendapatkan kepercayaan pelatih Rafael Benitez. Tapi, musim ini Benayoun menjadi andalan Liverpool di Liga Primer dan Liga Champions.

Kepergian Robinho akan Dicegah Manchester City

inilah.com
Manchester City siap berusaha sekuat tenaga untuk mencegah kepindahan Robinho dari Stadion City of Manchester karena ingin mempertahankan pemain-pemain bintang yang sudah berada di The Citizens.

Sebelumnya, Barcelona memang secara terang-terangan telah menyatakan keinginannya untuk menggaet pemain 25 tahun asal Brasil itu dan sang pemain dikabarkan juga berminat untuk kembali merumput di La Liga.

Kabar burung yang sempat beredar menyebutkan pelatih Mark Hughes merelakan Robinho pergi asalkan dirinya mendapat suntikkan pemain bintang baru.

Namun segala berita yang telah beredar dibantah oleh orang dalam Man City yang berhasil diwawancarai oleh Manchester Evening News.

“Ada yang berbicara mengenai kami melakukan rapat dengan Barcelona awal Desember, tetapi itu adalah omong kosong. Itu hanyalah tentang ketua Khaldoon al Mubarak memberitahu Mark Hughes dia memiliki dana yang tak terbatas,” ujar sang sumber.

“Khaldoon mengatakan beberapa pekan lalu kami telah menggunakan dana transfer untuk tiga tahun dalam dua kali musim panas.

"Tentu Anda tidak akan pernah mengatakan tidak, dan jika ada pemain yang kami rasa patut didatangkan di bulan Januari, kami akan melihatnya,” tukas sumber yang tidak disebutkan namanya itu.

Setelah Ribery, Kini Maicon Jadi Incaran Man City

inilah.com
Man City telah menyiapkan dana sebesar 100 juta poundsterling untuk belanja pemain di bulan Januari nanti. Pelatih Mark Hughes telah memilih Ribery, Maicon dan pemain asal Benfica Ramires untuk menghabiskan dana yang setara dengan Rp 1.4 triliun.

Khusus untuk Maicon, Man City mengalokasikan dana sebesar 20 juta poundsterling atau sekitar Rp 297 miliar.

Jika Man City berhasil merekrut Maicon, maka itu akan menjadi pukulan telak bagi Manchester United yang memang telah lama naksir bek yang kini bermain untuk Inter Milan itu.

Untuk membuat saudara sekotanya merengut Man City siap menyediakan gaji sebesar 90 ribu poundsterling untuk memikat Maicon.

Hughes memang mengincar mantan bek Monaco itu sebagai target utama di musim ini untuk memenuhi kuota pemain Man City jika mereka mampu lolos ke Liga Champions musim 2010/2011.

Robinho ke Barca jika tidak dapat tempat di City

inilah.com
Jika tidak kembali mendapat tempat di barisan penyerang tim utama Man City, pemain 25 tahun itu akan meminta dirinya dilepas kembali ke Spanyol dan bermain untuk Blaugrana.

Di Man City, posisi Robinho kini mulai tergeser oleh Craig Bellamy. Penyerang asal Wales itu berhasil menunjukkan performa terbaiknya menjadi bomber menggantikan peran Robinho yang mengalami cedera.

Agen Robinho siap memaksa pihak The Citizens untuk menjual mantan pemain Real Madrid itu ke Barcelona.

Dari Spanyol dilaporkan Barcelona siap mengucurkan dana sebesar 32.5 juta poundsterling untuk membeli Robinho. Harga itu sama besarnya dengan harga pembelian Man City ketika memboyong pemain asal Brasil itu dari Santiago Bernabeu.

Robinho ingin berada di tim utama demi mendapatkan satu tempat di tim nasional Brasil pada Piala Dunia 2010 mendatang. Dia memang pernah mendapatkan posisi sebagai pemain inti di Man City namun kemudian cedera membekapnya.

Kini ketika dirinya ingin kembali ke tim utama, penampilan cemerlang Bellamy menjadi batu sandungan.[nov

Jumat, 04 September 2009

Sriwijaya FC Datangkan Kapten Timnas Liberia

Palembang (ANTARA) - Juara Copa Dji Sam Soe IV musim kompetisi 2008-2009 Sriwijaya FC (SFC), dipastikan akan mendatangkan kapten tim nasional (timnas) Liberia, Oliver Makor ke Palembang, 9 September 2009.

Kepastian ini disampaikan oleh Rahmad Darmawan, pelatih SFC di Palembang, Jumat.

"Saat ini kami sedang menunggu hasil verifikasi BLI (sekarang PT LI-red) mengenai keabsahan dia boleh bermain di Indonesia. Jika hasilnya telah keluar dalam beberapa hari ini, maka dia akan didatangkan minimal pada hari Rabu ini," kata RD, sapaannya.

RD menerangkan, verifikasi yang dilakukan PT Liga Indonesia (LI) terkait dengan regulasi PSSI tentang standar pemain asing yang boleh "merumput" di Indonesia.

"Sesuai dengan ketentuan PSSI bahwa pemain asal Eropa yang boleh bermain di Indonesia adalah pemain yang berlaga minimal di divisi utama, maka dari itu PT LI perlu mengadakan verifikasi dahulu sebelum memberikan izin kepada yang bersangkutan untuk datang ke Indonesia," kata pelatih asal Metro, Lampung ini.

Meskipun kedatangan Makor ke Palembang untuk diseleksi, tapi Rahmad mengatakan akan memberikan kesempatan untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan iklim di Kota Palembang.

"Tidak adil rasanya jika saya hanya memberikan dia waktu dua atau tiga hari saja untuk menunjukkan kemampuannya, karena saya tahu iklim di Yunani dan di Palembang berbeda. Paling tidak satu minggu waktu yang dibutuhkan yang meliputi tes kesehatan, tes skill individu serta bagaimana adaptasinya terhadap kondisi makanan disini," ucap mantan pelatih Persija dan Persipura ini.

Dia juga tak menutup kemungkinan menyeleksi Makor pada partai ujicoba SFC dengan salah satu klub Liga Super yang dijadwalkan pada tanggal 27 September 2009.

"Kita bisa menahannya lebih lama jika memungkinkan, karena dalam waktu dekat SFC juga akan mengelar dua partai uji coba, dengan klub liga super yang belum dipastikan klubnya dan PS Semen Padang pada tanggal 30 September ini," kata dia pula.

Oliver Makor adalah salah satu pemain asing bidikan SFC yang diproyeksikan untuk mengisi kuota pemain asing non Asia yang berjumlah tiga orang sesuai dengan regulasi PT LI.

Saat ini, SFC baru memiliki dua pemain asing non-Asia, Keith Kayamba Gumbs (striker/gelandang) dan Zah Rahan (gelandang), sehingga pelung Oliver Makor menjadi skuad "Laskar Wong Kito" menjadi terbuka

SRIWIJAYA FC UJI COBA DENGAN PELITA JAYA

Palembang (ANTARA) - Juara Copa Dji Sam Soe IV musim kompetisi 2008-2009 Sriwijaya FC (SFC), membidik Pelita Jaya sebagai lawan ujicoba setelah Persib Bandung menyatakan tidak bersedia.

Manajer SFC, Hendri Zainuddin, di Palembang, Jumat, mengatakan pertandingan ujicoba ini direncanakan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), 27 September 2009.

"Sejak semula manajemen berencana menggelar partai ujicoba dengan salah satu klub liga super yang akan dimasukkan dalam rangkaian acara lauching tim SFC musim kompetisi 2009-2010. Pada awalnya, kami berencana menggelar partai ujicoba dengan Persib, namun belakangan mereka menolak dan bidikkan pun dialihkan ke Pelita Jaya," kata Hendri.

Dia menerangkan, SFC akan menggelar launching tim di Benteng Kuto Besak, Palembang, 26 September 2009.

Menurut dia, peluncuran tim dan partai ujicoba ini dimaksudkan manajemen SFC untuk menandai musim kompetisi 2009-2010 yang akan bergulir 11 Oktober 2009.

"Agenda ini lebih kepada acara tim untuk para suporter dan masyarakat Sumsel yang telah memberikan dukungan kepada SFC, untuk itu dikemas dalam dua acara berbeda, hiburan pada malam harinya dan pertandingan sepak bola keesokan harinya," kata dia pula.

Dia mengatakan, untuk memberikan kepuasan kepada para suporter SFC ini, PT SOM telah menggandeng pihak swasta atau "even organizer" yang ditunjuk untuk menyelenggarakan acara peluncuran tim.

"Kami telah menunjuk PT Ligina Sportindo sebagai "even organizer" penyelenggara acara supaya dikemas sedemikian rupa yang memberikan nuansa hiburan kepada masyarakat Sumatra Selatan," ujarnya.

Ia menambahkan, acara ini juga mendatangkan artis ibukota.

Sebelum menggelar peluncuran tim ini, PT SOM telah terlebih dahulu menggelar lauching "jersey" atau kostum baru Sriwijaya FC yang akan dikenakan musim depan bersama produk olahraga Reebok, 31 Juli 2009.

"Acara peluncuran jersey beberapa waktu lalu lebih kepada sponsor tim, sedangkan acara yang akan digelar ini khusus diperuntukkan kepada masyarakat Sumsel," tambahnya.

Selasa, 18 Agustus 2009

Perlis FA Minus "top score" lawan sfc

Palembang (ANTARA)
Kesebelasan Perlis FA dipastikan tidak diperkuat pemain andalan pencetak gol terbanyak (top scorer) Liga Malaysia musim lalu, Mohd Nizaruddin Yusof pada laga kontra Sriwijaya FC (SFC) di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa sore.

Informasi dari pelatih Perlis FA, M Irfan Bakti, di Palembang, Selasa, pemain itu terpaksa kembali ke Malaysia pagi ini, karena urusan keluarga yang mendesak.

"Dia minta izin untuk pulang ke Malaysia karena anaknya sakit parah dan tadi pagi sudah berangkat," ucap dia.

Sebelumnya, Tim Perlis FA tiba dari Malaysia ke Palembang, kemarin sore dan Nazaruddin termasuk di dalamnya.

Sementara, Nizaruddin yang diwawancara sebelum keberangkatannya ke Malaysia, mengaku kecewa tidak dapat berlaga pada partai persahabatan ini.

"Pertandingan ini sangat saya nanti-nantikan tapi saya harus mementingkan urusan anak saya dulu, karena dia sedang sakit," ucapnya.

Kekecewaan ini didasarkan karena pada hari sebelumnya, Nizaruddin sempat menyatakan kesediaannya menjadi skuad "Laskar Wong Kito" pada musim ini.

"Ada rasa kecewa sedikit karena saya datang ke sini juga ingin memukau manajemen SFC supaya mau merekrut saya. Semoga manajemen SFC masih mau memberikan kesempatan dengan mengudang saya untuk melakukan seleksi pemain datang ke Kota Palembang lagi," ucap dia pula.

Dia mengungkapkan, keinginannya berlabuh di SFC karena klub tersebut memiliki pemain bagus dan berprestasi di kacah persepakbolaan Indonesia.

"SFC mempunyai pemain yang bagus, salah satunya Ponaryo. Ia teman saya sewaktu memperkuat Telekom Malaka tahun 2002. Ia pemain bagus dan saya sering berkomunikasi dengan dia mengenai SFC," ujar dia pula.

Pemain yang berhasil menghantarkan Perlis FA di urutan kedua Liga Malaysia ini tak membantah faktor geografis juga mempengaruhi ketertarikannya berlabuh di SFC.

"Jarak antara Palembang dengan Malaysia cukup dekat dengan perjalanan udara, jadi saya merasa tidak ada masalah jika bermain di Palembang, karena sesekali dapat kembali ke Malaysia untuk bertemu keluarga," ucap pemain pencetak gol terbanyak Liga Malaysia saat berbaju Telekom Malaka tahun 2002.

Jumat, 31 Juli 2009

Tekhnik pengkabelan

Hari ini ada materi tentang tekhnik pengkabelan.
Mudahan aja ada manfaat buat saya dan teman-teman semua.

Peralatan yang harus disediakan:
1.Crimping tools (tang krimping)
Fungsi:
-Memotong kabel
-Melepas pembungkus kabel
-Memasang konektor

2.Network kabel tester (Lan tester)
Fungsi:
-Melihat koneksi antar kabel,Apakah pin-pin sudah terkoneksi dengan konfigurasi.


Langkah-langkah pembuatan kabel
1.Kabel straight
 Siapkan kabel UTP
 Kupas jaket dari kabel UTP bengan tang kremping
 Pisahkan kabel UTP menjadi delapan bagian.Lalu luruskan.
 Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi kabel straight
Warna kabel UTP:
 Orange [o]
 Orange putih [op]
 Biru [b]
 Biru putih [bp]
 Hijau [h]
 Hijau putih [hp]
 Coklat [c]
 Coklat putih [cp]
Konfigurasi straight
1. Opop
2. OO
3. HP  HP
4. B B
5. BPBP
6. H  H
7. CP  CP
8. CC
 Masukkan ujung kabel yang telah diputong ke lubang konektor secara bersamaan.
 Kunci kabel yang telah anda masukkan ke konektor Rj45 dengan krimping tools
 Lakukan pengetesan kabel dengan LAN tester.

Sfc bidik pemain timnas

Palembang (ANTARA) - Juara Copa Dji Sam Soe IV musim kompetisi 2008-2009 Sriwijaya FC (SFC), memburu pemain tim nasional (timnas) untuk mewujudkan tekad PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemennya, menjadikan sebagai "The Dream Team".


"Sejak berakhir musim kompetisi 2008-2009, kami selaku manajemen memang mengusung semangat menjadikan Sriwijaya FC sebagai tim impian atau `The Dream Team`," kata Wakil Direktur Bidang Teknik PT SOM, Hendri Zainuddin, di Palembang, Jumat.

Seperti layaknya tim impian yang dipenuhi oleh pemain bintang yang notabene pemain timnas, menurut dia, kondisi itulah yang ingin diwujudkan "Laskar Wong Kito" SFC pada musim kompetisi 2009-2010," ujar dia lagi.

Hendri mengungkapkan, sejauh ini PT SOM telah mengikat kontrak beberapa pemain timnas, seperti Charis Yulianto (bek), Ferry Rotinsulu (penjaga gawang), Ponaryo Astaman (gelandang), Isnan Ali (bek), dan Arief Suyono (gelandang).

Sedangkan, Ismed Sofyan (bek) dan Bambang Pamungkas (striker), lanjut dia, masih akan diusahakan menyusul, mengingat negosiasi diperkirakan tinggal selangkah lagi menemukan kata sepakat.

"Proyek `The Dream Team` ini bukan hanya proyek manajemen Sriwijaya FC, tapi telah menjadi keinginan masyarakat Sumsel yang bertujuan menjadikan kesebelasan ini sebagai tim percontohan di Indonesia. Hal itu pernah disampaikan Direktur PT SOM, Dodi Reza Alex beberapa waktu lalu," ujar dia pula.

Namun, manajemen SFC itu, ujar Hendri, menyadari konsekuensi perekrutan pemain timnas ini pada saat tertentu kemungkinan tim tidak akan diperkuat mereka yang harus bisa dipinjam Badan Tim Nasional (BTN) untuk memperkuat negara berlaga di ajang internasional.

"Secara teknis pasti akan berpengaruh bagi performa tim. Namun berawal dari niat baik turut sumbangsih dalam membela negara, kami yakin kemenangan demi kemenangan akan datang untuk SFC," ujar anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, Sumsel ini lagi.

Ia menambahkan, keadaan ini justru menjadi keuntungan bagi pemain pengganti atau pelapis.

"Kalau pemain inti bergabung di pemusatan latihan nasional, akan memberikan kesempatan kepada pemain pelapis untuk berkembang dan bisa menyusul kemampuan rekannya yang masuk timnas itu," kata Ketua Harian Perbasi Sumsel ini pula.

Menurut Hendri, keadaan ini diperkirakan tidak menjadi permasalahan bagi timnya, mengingat pemain pelapis SFC yang tergolong memiliki kualitas sepadan dengan pemain inti.